Nematoda Parasit pada Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Contributors
Hanifa Fauza Rahmah
Fitrianingrum Kurniawati
Supramana
Keywords
Proceeding
Track
Artikel
License
Copyright (c) 2025 SEMINAR NASIONAL ""Peran Perlindungan Tanaman dalam Mendukung Program Swasembada Pangan"

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satu tantangan utama dalam budi daya tanaman ini adanya serangan nematoda parasit tanaman, yang dapat menurunkan produktivitas. Serangan nematoda parasit pada pertanaman jagung dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman jagung menjadi kerdil atau terhambat, daun tanaman jagung akan menguning atau mengalami klorosis akibat terganggunya serapan air dan nutrisi oleh akar yang terserang nematoda. Nematoda parasit merupakan patogen penting pada tanaman jagung, namun laporan terkait keberadaannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi genus nematoda parasit yang menginfeksi tanaman jagung (Zea mays L.) berdasarkan karakter morfologi. Pengambilan sampel dilakukan di empat lahan pada empat desa berbeda (Desa Cinangneng, Desa Tapos II, Desa Gunung Mulya dan Desa Situ Daun) menggunakan metode purposive sampling. Sampel terdiri atas tanah dan akar tanaman jagung. Sampel akar diambil dari sembilan tanaman per lokasi, masing-masing terdiri atas tiga tanaman sehat, tiga tanaman sakit, serta tiga tanaman antara sehat dan sakit, sedangkan sampel tanah diambil dari sekeliling batang tanaman. Tahapan penelitian meliputi survei lapangan, pengambilan sampel, ekstraksi tanah dan akar, penghitungan jumlah nematoda, pembuatan preparat semi permanen dan identifikasi nematoda berdasarkan karakter morfologi. Terdapat 10 genus nematoda parasit yang berhasil diidentifikasi melalui karakter morfologi, yaitu Rotylenchulus, Helicotylenchus, Criconemoides, Meloidogyne, Rotylenchus, Coslencus, Aphelenchoides, Tylenchus, Pratylenchus, dan Hemicriconemoides. Sampel tanah didominasi oleh genus Rotylenchulus dengan nilai kepadatan 62,98, kepadatan relatif 45,31% dan frekuensi kehadiran 88,89%, sedangkan sampel akar didominasi oleh genus Helicotylenchus dengan nilai kepadatan 27,00, kepadatan relatif 34,62%, dan frekuensi kehadiran 66,67%.