Komunitas Fitonematoda pada Pertanaman Kopi Robusta di Kabupaten Bogor
Contributors
Nurwinda
Fitrianingrum Kurniawati
Supramana
Keywords
Proceeding
Track
Artikel
License
Copyright (c) 2025 SEMINAR NASIONAL ""Peran Perlindungan Tanaman dalam Mendukung Program Swasembada Pangan"

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Kopi Robusta menjadi salah satu komoditas penting yang menjadi sumber pendapatan devisa Indonesia. Keberadaan fitonematoda pada tanaman kopi Robusta menjadi salah satu hambatan dalam peningkatan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui komunitas dan persebaran horizontal fitonematoda pada kebun kopi Robusta di Bogor berdasarkan derajat kesehatan tanaman. Pengambilan sampel tanaman dilakukan secara purposif dari tanaman bergejala, tanaman antara, dan tanaman tidak bergejala di Kecamatan Sukamakmur dan Babakan Madang. Ekstraksi nematoda dari sampel tanah dilakukan menggunakan metode flotasi sentrifugasi, sedangkan dari akar menggunakan metode ruang kabut (mist chamber). Identifikasi nematoda dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Perhitungan populasi absolut, frekuensi absolut, nilai prominensi (NP), dan indeks populasi dilakukan untuk menentukan fitonematoda penting. Delapan genus fitonematoda, yaitu Criconemella, Helicotylenchus, Hoplolaimus, Meloidogyne, Pratylenchus, Rotylenchulus, Tylenchus, dan Xiphinema berhasil diidentifikasi. Secara umum Pratylenchus dan Rotylenchulus menjadi fitonematoda dominan pada pertanaman kopi Robusta. Nilai prominensi fitonematoda dua tertinggi adalah Pratylenchus sebesar 98,00 dan Rotylenchulus sebesar 194,33. Pola persebaran horizontal populasi fitonematoda belum dapat ditentukan secara jelas, karena hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar derajat kesehatan tanaman. Temuan ini menjadi informasi dasar untuk penyusunan strategi pengelolaan fitonematoda pada tanaman kopi Robusta, khususnya di wilayah Bogor dan daerah dengan agroekosistem serupa.