Keberadaan Jamur Entomopatogen di Rizosfer Tanaman Jagung yang Diberi Pupuk Organik dan Anorganik di Lembah Palu
Contributors
Alam Anshary
Flora Pasaru
Nur Edy
Shahabuddin
Abd. Wahid
Keywords
Proceeding
Track
Artikel
License
Copyright (c) 2025 SEMINAR NASIONAL ""Peran Perlindungan Tanaman dalam Mendukung Program Swasembada Pangan"

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Abstract
Keberadaan cendawan patogen serangga, yang berperan dalam mengatur populasi serangga di alam dan menginfeksi hama pada tanaman jagung sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah penggunaan pupuk organik dan anorganik oleh petani. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua perlakuan, yaitu penggunaan pupuk kimia (anorganik), pupuk kandang (organik). Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi spesies dan keberadaan cendawan entomopatogenik di ladang jagung manis varietas Kumala yang diberi pupuk bahan organik dan anorganik. Pengambilan sampel cendawan di lapangan, digunakan metode umpan serangga pupa Spodoptera frugiperda. Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae, Verticillium lecanii, dan Aspergillus sp. (berasal dari tanah yang diberi pupuk organik) paling sering terdeteksi dan membentuk lebih banyak koloni dibandingkan M. anisopliae dan Aspergillus sp. (berasal dari tanah yang diberi pupuk anorganik). Sepuluh isolat cendawan entomopatogen yang diperoleh, hanya empat isolat yang virulen terhadap larva S. frugiperda. B. bassiana, M. anisopliae, V. lecanii, dan Aspergillus sp. menyebabkan mortalitas S. frugiperda pada kisaran 30% - 55%. Isolat cendawan entomopatogen virulen ditemukan dari tanah yang diberi pupuk organik, oleh karena itu salah satu rekomendasi yang diperlukan untuk mempertahankan prevalensi cendawan entomopatogen melalui penerapan praktik budidaya jagung yang tepat dengan pengurangan penggunaan pupuk anorganik.